Laman

Sabtu, 23 Mei 2015

Cara Belajar dan Mudah Paham



 


1. Belajar tanpa Mood
Belajarlah karena kesungguhan kita untuk berubah, jangan belajar hanya dengan berlandaskan mood saja.
iya kalau pas nice mood, la kalau pas bad mood kita jadikan alasan untuk kita tidak belajar, saya berani jamin ilmu yang anda pelajari akan sama halnya dengan air yang menetes di lapangan panas, sangat mudah menguap. Jadi jangan pernah belajar berdasarkan mood ya kalau ingin hasil yang memuaskan.

2. Belajarlah di manapun anda suka
Carilah tempat yang nyaman dan dapat menenangkan pikiran kita sewaktu belajar, dengan keadaan yang nyaman kita akan lebih mudah dalam memahami materi.

3. Jangan belajar terlalu banyak ketika akan ujian
Inilah sebuah doktrin yang saya rasa sangat keliru, "kamu harus belajar sungguh-sungguh, besok ada ujian"..kira-kira teman-teman sudah mendengar ocehan yang seperti itu? Ini adalah kesalahan, sebenarnya ketika akan ujian itu kita gunakan untuk merehat otak sekejap, justru pas hari-hari biasalah kita harus sungguh-sungguh. Sistem KS (kebut semalam) sangat merusak cara berpikir kita, karena hanya akan menimbulkan tekanan bukan pengetahuan.

4. Belajar sambil diskusi
Belajar secara kelompok memang dimaksudkan agar seseorang yang kurang mampu memahami materi bisa berdiskusi dengan orang yang sudah paham. Sehingga pertukaran ide terus berjalan, yang pintar tidak semakin pintar, begitu pula yang bodoh tidak semakin terperosok. Semua bisa menjadi seimbang.

5. Belajar dengan diiringi musik
Musik memang bisa meningkatkan konsentrasi kita dalam belajar, namun hal ini tidak selalu terjadi pada setiap orang. Ada beberapa orang yang malah suka keadaan yang hening. Jadi, jika musik bisa membantumu berkonsentrasi, just listen it :)

6. Jangan hanya menghafal
metode menghafal mungkin bisa menyukseskan kita dalam mencari "nilai-yang-baik", namun apakah pengetahuan kita bertambah? tidak. Pahamilah materi dengan mempelajari konsep-konsepnya, bagaimana hal itu bisa terjadi, mengapa, apa selanjutnya, begitulah cara berpikir yang harus dikembangkan meskipun memakan waktu yang cukup lama. Sehingga kita akan tahu betapa indahnya Ilmu Pengetahuan itu. Dalam film 3 idiots, ada sebuah quotes yang sangat mengena: "Dengan menghafal, kamu bisa menghemat waktumu selama 4 tahun di universitas, namun kau telah menghancurkan 40 tahun hidupmu kedepan"

7. Jangan malu-malu untuk bertanya
Bila kita ada yang belum paham mengenai materi yang diajarkan, cukup dengan acungkan jari dan bertanyalah kepada bapak/ibu guru, jangan malu bertanya bila kita tidak bisa, jangan jadikan gengsi "takut dibilang lambat oleh teman2" sebagai alasan, karena hal yang seperti itu tidak masuk akal!

8. Coba dan Gagal (Trial and Error)
Dalam hidup ini, gagal adalah teman kita juga, jadi jangan pernah menghindar darinya. Kita terjatuh, untuk apa? agar kita tahu bagaimana cara untuk bangun. Kita tidak akan pernah tahu yang benar itu bagaimana jika kita tidak kenal dengan KESALAHAN dulu. Materi yang sesulit apapun, pasti akan bisa kita kuasai asal tidak ada kata menyerah memahaminya. Coba terus, gagal sudah biasa.

9. Cintailah mata pelajaran yang anda suka
Anda tidak bisa dalam fisika (misal), namun anda sangat mencintai pelajaran yang satu ini. Maka dengan kecintaan itu, suatu saat akan menjadikan anda seorang fisikawan hebat, karena sesuatu yang dilakukan sepenuh hati akan menghasilkan hasil yang memuaskan. Sekarang tidak bisa, namun karena kecintaan tersebut anda mempelajarinya setiap waktu, tunggulah hingga mimpi indah tiba. You'll be the best, but wait until the time's coming on ^_^

10. Ingatlah tujuan utama kita sekolah
Tujuan utama kita sekolah ialah untuk mencari ilmu pengetahuan, bukan hanya menerima "Cara Untuk Memperoleh Nilai yang Baik" saja. Nilai tidak akan bisa mencerminkan kualitas seseorang, lihatlah kenyataannya. Tidak masalah kita ada di peringkat berapapun, yang terpenting ialah belajar bukan untuk mencapai kesuksesan..tetapi untuk membesarkan jiwa. ini merupakan Cara Belajar paling Efektif yang terus saya gunakan, karena saya yakin ilmu bukan sebatas CORETAN NILAI, tapi banyaknya kita berbagi kepada sesama.

11. Kunci semua metode belajar
Kuncinya terletak pada kesungguhan kita dalam berdo'a, karena saya masih ingat betul ada yang bilang kecerdasan seseorang 73% dari kesungguhan do'anya, sedangkan 27% dari belajar. Intinya do'a sangatlah penting, sebagai bentuk pasrah kita Kepada Allah. Namun belajar juga sangatlah penting, ingat! Tidak bisa mencapai 100% tanpa ada yang 27% tersebut.
http://www.pemimpinremaja.com/index.php/component/content/article/1-latest-news/196-cara-belajar-efektif-dan-mudah-paham

Macam - Macam Kecerdasan








Seorang psikolog yang bernama Howard Gardner mengemukakan teori tentang kecerdasan. Teorinya dikenal dengan Teori Kecerdasan Majemuk (Multiple Intelligences). Berdasarkan teorinya, psikolog tersebut mengemukakan bahwa lingkup kemampuan manusia terdiri dari delapan kecerdasan dasar, Yaitu :
1. Kecerdasan Linguistik
Kecerdasan linguistik adalah kemampuan menggunakan kata secara efektif, baik secara lisan (misalnya pendongeng, orator, dan politisi) maupun tertulis (misalnya sastrawan, penulis drama, editor, dan wartawan).

2. Kecerdasan Matematis - Logis
Kecerdasan matematis - logis adalah kemampuan menggunakan angka dengan baik (misalnya ahli matematika, akuntan pajak, dan ahli statistik) dan melakukan penalaran yang benar (misalnya ilmuwan, pemrogram komputer, dan ahli logika).
  
3. Kecerdasan Spasial
Kecerdasan spasial adalah kemampuan memersepsi dunia spasial - visual secara akurat (misalnya sebagai pemburu, pramuka, dan pemandu) dan mentransformasikan persepsi dunia spasial - visual tersebut (misalnya dekorator interior, arsitek, senimal, dan penemu).

4. Kecerdasan Kinestetis - Jasmani
Kecerdasan kinestetis - jasmani adalah keahlian menggunakan seluruh tubuh untuk mengekspresikan ide dan perasaan (misalnya sebagai aktor, pemain pantomim, atlet, dan penari) dan keterampilan menggunakan tangan untuk menciptakan atau mengubah sesuatu (misalnya perajin, pematung, ahli mekaanik, dan dokter bedah).

5. Kecerdasan Musikal
Kecerdasan musikal adalah kemampuan untuk menangani bentuk - bentuk musikal dengan cara memersepsi (misalnya penikmat musik), membedakan (misalnya kritikus musik), mengubah (misalnya komposer), dan  mengekspresikan (misalnya penyanyi).

6. Kecerdasan Interpersonal
Kecerdasan interpersonal adalah kemampuan memersepsi dan membedakan suasana hati, maksud, motivasi, dan perasaan orang lain.

7. Kecerdasan Intrapersonal.
Kecerdasan intrapersonal adalah kemampuan memahami diri sendiri dan bertindak berdasarkan pemahaman tersebut.

8. Kecerdasan Naturalis
Kecerdasan naturalis adalah keahlian mengenali dan mengategorikan spesies (flora dan fauna) di lingkungan sekitar.

Teori Kecerdasan Majemuk ini kemudian dikembangkan oleh Thomas Armstrong yang menerapkan teori tersebut pada dunia pendidikan khususnya di sekolah. Menurutnya, ada 4 poin kunci dalam Teori kecerdasan Majemuk.
1. Setiap orang memiliki 8 kecerdasan. Kedelapan kecerdasan itu berfungsi berbarengan dengan cara yang berbeda - beda pada setiap orang.
2. Setiap orang dapat mengembangkan setiap kecerdasan sampai pada tingkat penguasaan yang memadai, apabila ia memperoleh cukup dukungan, pengayaan, dan pengajaran.
3. Kecerdasan - kecerdasan umumnya bekerja bersamaan dengan cara yang kompleks. Tidak ada kecerdasan yang berdiri sendiri dalam kehidiupan sehari - hari (kecuali mungkin untuk kasus yang amat langka, misalnya orang yang mengalami cedera otak).
4. Ada banyak cara untuk menjadi cerdas dalam setiap kategori. Orang mungkin saja tidak dapat membaca, tetapi ia memiliki kecerdasan linguistik yang tinggi. Sebab ia dapat menyampaikan cerita yang memukau atau memiliki kosakata lisan yang luas.

Selain itu, ada orang yang mungkin tampak canggung ketika berada di lapangan olahraga. Akan tetapi, sebenarnya ia memiliki kecerdasan kinestis - jasmani yang luar biasa ketika ia merajut karpet atau membuat papan catur yang indah.

Teori Kecerdasan majemuk menekankan keanekaragaman cara orang menunjukkan bakat. Baik itu bakat dalam satu kecerdasan tertentu maupun bakat pada beberapa kecerdasan.

Setiap manusia telah diberi kelebihan dan kekurangan oleh Allah, oleh karena itu kita harus bersyukur atas nikmat (kelebihan) yang telah diberikannya, bukan mengkufurinya, firman Allah Subhanahu wa ta'ala dalam QS: Ibrahim [14] ayat 7 : Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya adzab-Ku sangat pedih".

5 Kecerdasan pada Manusia menurut Emosional




 
Pengertian cerdas sangat beragam. Ada IQ  yaitu cerdas inteligensia. Ada SQ, cerdas spiritual dan EQ (Emotional Intelligence), kecerdasan emosi. Teori tentang kecerdasan emosi dikembangkan pertama kali tahun 1980-an oleh beberapa psikolog dari Amerika Serikat: Howard Gardner, Peter Salovey dan John Mayer dan menjadi terkenal saat Daniel Goleman, psikolog dari Harvard University, menulis buku Emotional Intelligence tahun 1995.
Kecerdasan emosional dapat dikembangkan sejak usia dini. Konon anak yang punya  EQ tinggi memiliki kepribadian yang disukai, lebih mudah bergaul dan lebih sehat jasmaninya berkat kemampuannya mengontrol emosi.

5 Wilayah Kecerdasan Emosi (Menurut Goleman)
  1. Kemampuan Mengenali Emosi Diri: anak kenal perasaannya sendiri sewaktu emosi itu muncul. Seseorang yang mampu mengenali emosinya akan memiliki kepekaan yang tajam atas perasaan yang muncul seperti senang, bahagia, sedih, marah, benci dan sebagainya.
  2. Kemampuan Mengelola Emosi: anak mampu mengendalikan perasaannya sehingga emosinya tidak meledak-ledak yang akibatnya memengaruhi perilakunya secara salah. Meski sedang marah, orang yang mampu mengelola emosinya akan mengendalikan kemarahannya dengan baik, tidak teriak-teriak atau bicara kasar, misalnya.
  3. Kemampuan Memotivasi Diri: anak dapat memberikan semangat pada diri sendiri untuk melakukan sesuatu yang baik dan bermanfaat. Ia punya harapan dan optimisme yang tinggi sehingga memiliki semangat untuk melakukan suatu aktivitas.
  4. Kemampuan Mengenali Emosi Orang Lain: balita bisa mengerti perasaan dan kebutuhan orang lain, sehingga orang lain merasa senang dan dimengerti perasaannya. Kemampuan ini sering juga disebut sebagai kemampuan berempati. Orang yang memiliki empati cenderung disukai orang lain.
  5. Kemampuan Membina Hubungan: anak sanggup mengelola emosi orang lain sehingga tercipta keterampilan sosial yang tinggi dan membuat pergaulan seseorang lebih luas. Anak-anak dengan kemampuan ini cenderung punya banyak teman, pandai bergaul dan  populer.